Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hindari 5 Kesalahan Finansial Ini Saat Berbisnis

Hindari 5 Kesalahan Finansial Ini Saat Berbisnis

Hindari 5 Kesalahan Finansial Ini Saat Berbisnis -
Belakangan ini trend membuat bisnis baru baik kecil-kecilan maupun skala besar banyak diminanti banyak orang. Salah satu yang nampak jelas adalah munculnya bisnis UMKM baru yang membuka stand dipinggir-pinggir jalan. Ternyata munculnya banyak bisnis UMKM baru tersebut juga diimbangi dengan banyaknya bisnis UMKM yang gulung tikar.

Memang mempertahankan bisnis tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, prakteknya tidak semudah teori para konsultan atau mungkin motivator. Dilapangan ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi bertahannya suatu bisnis, mulai dari faktor internal maupun faktor eksternal.

Salah satu yang sering membuat bisnis UMKM gagal atau gulung tikar adalah karena kesalahan finansial. Menurut Startupranking, 90% bisnis di Indonesia gulung tikar karena kesalahan finansial yang dilakukan saat memulai usaha. Berikut ini Tipspemasaran.com merangkumkan 5 Kesalahan Finansial Saat Berbisnis yang bisa kamu hindari.

1. Tidak Memisahkan Keuangan Bisnis dan Pribadi

Kesalahan finansial dalam berbisnis yang pertama dan paling sering dialami pebisnis baru adalah kesalahan tidak memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis. Dengan tidak ada pemisahan antara keuangan pribadi dan bisnis ini akan mempersulit kita dalam pencatatan atau pembukuan cash flow bisnis.

Akibat yang sering terjadi jika tidak memisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi, seringkali kita menggunakan uang bisnis untuk keperluan pribadi atau sebaliknya. Jika itu terus berlanjut lama-kelamaan kita tidak merasa tiba-tiba uang kita habis. Uang untuk melanjutkan bisnis habis, uang untuk keperluan pribadi juga habis.

Akan lebih sulit bagi kita untuk mengarah-arah pengeluaran karena mengira uang kita masih cukup. Jika serius berbisnis dan ingin bisnis kita bertahan dan bisa berkembang maka dari itu wajib untuk memisahkan antara keuangan pribadi dengan keuangan bisnis. Dengan memisahkan keuangan bisnis dan keuangan pribadi itu akan memudahkan kita dalam melakukan pencatatan. 

2. Kehabisan Modal Usaha

Kesalahan yang kedua adalah kehabisan modal usaha. Banyak kita jumpai bisnis UMKM yang terpaksa harus gulung tikar karena kehabisan modal. Modal usaha mereka tidak bisa untuk membuat usahanya bertahan lebih lama lagi. Simak juga postingan kami sebelumnya tentang Cara Mudah Mendapatkan Modal Usaha, Kamu Juga Bisa

Kehabisan modal usaha ini bisa terjadi karena berbagai kesalahan misalnya pengeluaran lebih banyak daripada pemasukan. Pemasukan bisnis tidak dapat lagi mencukupi pengeluaran yang sudah pasti seperti gaji karyawan, bahan baku, ataupun biaya marketing.

Oleh karena itu dalam memulai bisnis atau usaha sebaiknya kita mempunyai modal atau dana cadangan yang bisa bertahan minimal 3 bulan produksi. Karena kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi hari esok. Jangan sampai karena kehabisan modal kita sampai melakukan pinjaman di bank yang malah akhirnya membuat kita terlilit hutang.

3. Manajemen Cash Flow Yang Buruk

Kesalahan finansial yang membuat bisnis bangkrut selanjutnya adalah kesalahan manajemen Cash Flow yang buruk. Pemasukan sebuah bisnis memanglah hal utama yang membuat bisnis kita bisa berkembang dan sukses. Akan tetapi pemasukan atau keuntungan setinggi apapun akan percuma jika menajemen keuangan kita buruk.

Bisnis kita akan sulit bertahan jika manajemen Cash Flow kita buruk. Arus keuangan dalam sebuah bisnis mempunyai peran penting dalam sebuah bisnis. Jika kita tidak mengetahui secara jelas arus keuangan bisnis kita bisa bisnis kita pemasukannya lancar tetapi masih kesulitan membayar gaji keryawan atau bahkan masih kesulitan untuk membeli bahan baku.

Untuk membuat manajemen cash flow yang baik kita harus membuat dan mengerti laporan laba rugi usaha kita. Setelah kita pahami laporan laba rugi, selanjutnya kita harus membuat persentase pengeluaran dan membuat prioritas pengeluaran operasional yang lebih urgent.

Hindari 5 Kesalahan Finansial Ini Saat Berbisnis


4. Tidak Tepat Dalam Menentukan Margin dan Harga Jual Produk

Kesalahan yang nomer 4 yang sering dialami bisnis UMKM baru adalah kesalahan dalam menentukan harga jual produknya. Mereka mengalami pengeluaran yang lebih besar dari pada pemasukan yang didapat. Padahal penjualannya laris tetapi tetap saja kesulitan dalam membayar pengeluaran gaji bahkan mungkin bahan baku.

Hal ini bisa terjadi karena kesalahan mereka dalam menentukan margin keuntungan laba usaha yang paling sesuai dengan bisnisnya. Menurut Philip Campbell, seorang penulis sekaligus juga publik akuntan, setiap bisnis mempunyai margin laba bersih yang berbeda-beda. 

Misalnya pada industri retail idealnya kita perlu memberikan margin keuntungan sebesar 2%, sementara industri rumah makan/ restoran idealnya membuat margin keuntungan sebesar 10%. Dengan mengetahui hal ini maka kamu akan terhindar dari kesalahan menentukan harga jual produk.

Semakin besar margin keuntungan yang kita berikan tentunya akan memperbesar keuntungan kita. Akan tetapi kita juga harus mempertimbangkan faktor kompetitor maupun target pasar kita. Apakah harga yang kita tentukan untuk produk kita masih bisa diterima dipasaran atau tidak.

5. Minim Pengetahuan Tentang Pajak Usaha

Kesalahan yang ke lima adalah pebisnis masih minim pengetahuan dalam perpajakan. Masih banyak wirausaha yang kebingungan jika ditanyai tentang pajak. Padahal pembayaran pajak adalah wajib bagi setiap usaha selain itu dengan melakukan pembayaran pajak juga bisa memudahkan kita untuk mendapatkan pinjaman modal.

Beberapa pajak yang umum dibayarkan misalnya PPH (Pajak Penghasilan), PPH21 jika kita mempunyai pegawai, PPH23 jika ada transaksi pembelian jasa dan PPN pajak pertambahan nilai. Untuk kebaikan bisnismu sebaiknya mulai disiplinlah dalam membayar pajak.

Itulah tadi 5 Kesalahan Finansial Saat Berbisnis yang seringkali membuat bisnis gulung tikar. Setelah kita mengetahui kesalahan yang sering dialami wirausaha tersebut semoga kita bisa menghindarinya dengan menambah pengetahuan dalam berbisnis.